Rabu, 14 Desember 2016

Selamat Pagi

Pagi itu,
Matahari pun belum muncul menampakkan wajahnya
Kotak kecil itupun mulai tak bersuara
Tak terdengar lagi nyanyian-nyanyian elok itu

                Ada apa dengan pagi cerahku?
                Akankah sudah hilang?
                Atau mungkin pergi?
                Ya, cuma bumi yang berputar yang aku rasakan

Detik seakan merangkak
Memperlambat jalan dan mundur ke belakang
Yang seakan enggan menemui jarum yang ada di depannya
Yang seakan tak mau melanjutkan jalannya

                Ya, Aku ini siapa?
                Cuma orang yang sering kelam matanya
                Cuma orang yang tak tahu harus jalan kemana
                Aku masih disini, dan masih terdiam tanpa suara



Selasa, 23 Agustus 2016

Hari Terbaikmu

Berlarinya sang waktu tak bisa ku hentikan
Dan tak mampu ku kendalikan lajunya
Dentang lonceng malam ini sangat berharga bagimu
Kau beranjak dewasa dan bertambah satu usiamu

Hari terbaikmu
Mewarkan pandang indah masa lalu
Yang dulu keras ditengoknya
Yang kini lembut tersapu masa

Coretan ini bukan apa-apa
Hanya kau yang bisa beri makna
Yang terbaik di dalam dada
Mampu merubah segalanya

Dua puluh tiga yang ke sekian kalinya
Namamu ada dalam doa
Jangan lelah menggapai asa
Selamat ulang tahun cinta.


Kamis, 30 Juni 2016

Kesal

Kenapa langit ikut menangis?
Bersamanya terdengar lagu
Lagu yang manis namun cukup meringis
Memancing tawa, sesekali tetesan air mata

          Entah,
          Mengapa pena ini ingin sekali menari
          Entah,
          Mengapa buku darimu ingin sekali terisi

Aku bercermin tentangmu
Aku merenung tentangmu, tentang dia
Otak ku penuh, tapi tak ada rasa
Ingin jatuh tapi ku tak bisa

          Hanya ku harap ia juga menatapmu
          Memejamkan mata, membuang yang menghitamkan mata
          Aku hanya menunggu
          Menunggu dirimu yang mulai reda

Rabu, 22 Juni 2016

Terima Kasih

Aku,
Ya ini memang diriku
Kamu,
Tak bisa ku ubah seenak ku

Aku lebih mengerti, bagaimana cara berdiri
Aku lebih mengerti, Apa yang ada dalam hati
Aku lebih tahu, karena kau ajarkan begitu

Jalan masih panjang
Kerikil, batu mungkin lebih terjal
Ketika aku lemah, Kau ajari aku lagi
Untuk tetap bersyukur dan meraih mimpi

Terima kasih
Terima kasih
Karna tetap mengijinkanku menggenggam tanganmu


Sabtu, 14 Mei 2016

Siapa yang Tahu?

Satu ya memang Satu
Tanda tanya besar?
Siapa yang tahu?
Hanya kau dan Yang Satu

Waktu jalan, Aku juga tak tahu
Berlari, berjalan, terseok?
Siapa yang tahu?
Yang ku tau sekarang kau masih milikku



                
 
Copyright 2009 Sulthony. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree